Minggu, 13 Maret 2011 10:31 wib
Reaktor Fukushima (Foto: AP)
IWAKI – Kerusakan sistem pendingin di reaktor nuklir kembali dilaporkan di sebuah pembangkit listik tenaga nuklir di Jepang. Ini terjadi setelah adanya ledakan di pembangkit listrik Fukushima Dai-ichi pada Sabtu 12 Februari kemarin.
Pemerintah Jepang menyatakan radiasi terus meningkat dari pembangkit tenaga nuklir tersebut. Ancaman nuklir ini menjadi ancaman baru bagi Jepang yang dilanda gempa berkekuatan 8,9 skala richter (SR) Jumat 11 Februari lalu, demikian dilansir Associated Press, Minggu (13/3/2011).
Biro Keamanan Nuklir Jepang melaporkan keadaan darurat ini setelah diketahui kerusakan sistem di unit reaktor lain pada PLTN Fukushima tersebut. Kerusakan ini dialami di reaktor ketiga PLTN tersebut. Mereka pun berusaha melepas tekanan dari reaktor yang memanas.
Pihak berwenang menyatakan reaktor yang sistemnya rusak itu melepaskan uap yang diperkirakan mengandung radiasi tinggi.
Ledakan yang terjadi di pembangkit nuklir membuat Jepang dalam keadaan ancaman bahaya baru. Saat ini Pemerintah Negeri Sakura dihadapkan pada bahaya nuklir, tetapi mereka sudah menyiapkan upaya untuk menangani masalah ini.
Pemerintah setempat telah mengambil tindakan untuk menyelamatkan warga. Sekira 170 ribu warga telah dievakuasi dari sekitar wilayah tersebut.
Semenjak diterjang gempa, Jepang terus berjuang untuk menata kembali wilayah yang dilanda gempa. Jumlah korban tewas yang resmi dikeluarkan oleh pemerintah berjumlah 763 jiwa, namun jumlah korban diperkirakan dapat bertambah hingga melewati angka 1.000.
(rhs)
Pemerintah Jepang menyatakan radiasi terus meningkat dari pembangkit tenaga nuklir tersebut. Ancaman nuklir ini menjadi ancaman baru bagi Jepang yang dilanda gempa berkekuatan 8,9 skala richter (SR) Jumat 11 Februari lalu, demikian dilansir Associated Press, Minggu (13/3/2011).
Biro Keamanan Nuklir Jepang melaporkan keadaan darurat ini setelah diketahui kerusakan sistem di unit reaktor lain pada PLTN Fukushima tersebut. Kerusakan ini dialami di reaktor ketiga PLTN tersebut. Mereka pun berusaha melepas tekanan dari reaktor yang memanas.
Pihak berwenang menyatakan reaktor yang sistemnya rusak itu melepaskan uap yang diperkirakan mengandung radiasi tinggi.
Ledakan yang terjadi di pembangkit nuklir membuat Jepang dalam keadaan ancaman bahaya baru. Saat ini Pemerintah Negeri Sakura dihadapkan pada bahaya nuklir, tetapi mereka sudah menyiapkan upaya untuk menangani masalah ini.
Pemerintah setempat telah mengambil tindakan untuk menyelamatkan warga. Sekira 170 ribu warga telah dievakuasi dari sekitar wilayah tersebut.
Semenjak diterjang gempa, Jepang terus berjuang untuk menata kembali wilayah yang dilanda gempa. Jumlah korban tewas yang resmi dikeluarkan oleh pemerintah berjumlah 763 jiwa, namun jumlah korban diperkirakan dapat bertambah hingga melewati angka 1.000.
(rhs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar